spot_img
20.4 C
London
HomeBerita TimDibayangi Eze dan Madueke, Posisi Martinelli di Arsenal Terancam?

Dibayangi Eze dan Madueke, Posisi Martinelli di Arsenal Terancam?

JAKARTA – Masa depan Gabriel Martinelli masih menjadi pertanyaan, apakah Arsenal akan mempertahankan atau melepasnya pada bursa transfer musim panas 2025-2026.

Gabriel Martinelli merupakan pemain akademi Arsenal, performanya tak perlu diragukan ketika bermain di sayap kiri akan tetepai konsistensi pemain asal Brasil masih jadi tanda tanya.

Sejak Mikel Arteta menangani Arsenal pada tahun 2019, Martinelli adalah salah satu dari sedikit pemain lama yang tetap bertahan dalam perombakan besar-besaran skuad The Gunners.

Namun pada bursa transfer musim panas ini posisi Martinelli makin terancam setelah Arsenal mendatangkan Noni Madueke. Selain itu The Gunners masih mencari penyerang baru seperti Rodrygo, Anthony Gordon, dan Eberechi Eze.

Performa Martinelli

Dalam laga pramusim pertama melawan AC Milan yang dimenangi Arsenal 1-0, Martinelli tampil di posisi favoritnya: sayap kiri. Namun, dia tak bermain penuh. Gol tunggal Arsenal tercipta di babak kedua saat Martinelli digantikan oleh Leandro Trossard. Trossard ikut berperan dalam proses gol itu lewat kerjasama dengan Jakub Kiwior, yang akhirnya memberi assist kepada Bukayo Saka.

Meski begitu, penampilan Trossard sendiri juga belum begitu meyakinkan. Justru dia baru terlihat lebih efektif saat pindah ke posisi tengah, sementara Reiss Nelson mengisi posisi sayap kiri. Nelson yang sempat dikabarkan akan pindah ke Fulham justru tampil paling menonjol di posisi itu dibanding Martinelli dan Trossard.

Ironisnya, di sisi Milan justru ada pemain yang sudah lama diidam-idamkan fans Arsenal yakni Rafael Leao. Pemain asal Portugal itu dikenal dengan kecepatan, kekuatan, dan skill individunya. Ia bermain di posisi kiri, kadang juga ke tengah. Namun, saat melawan Arsenal, performanya pun tak begitu memukau.

Leao hanya menciptakan satu tembakan yang langsung mengarah ke kiper Kepa. Beberapa kali ia menemukan ruang untuk menusuk, tapi terlalu lama menguasai bola hingga akhirnya kehilangan momentum.

Kondisi ini sangat mirip dengan masalah yang juga sering dialami Martinelli tidak konsisten, pengambilan keputusan yang kurang tepat, dan eksekusi yang kadang mengecewakan di momen penting.

Martinelli sendiri bukan lagi pemain yang sama seperti musim 2022/2023, ketika ia mencetak total 20 gol dan assist. Di musim setelahnya, torehan itu menurun menjadi 10, dan musim lalu hanya sedikit membaik menjadi 12 (8 gol dan 4 assist).

Leao juga mengalami penurunan performa dalam tiga musim terakhir: dari 23 gol/assist, turun jadi 18, lalu musim lalu hanya 16. Padahal, ekspektasi terhadapnya sangat tinggi.

Melihat performa dua pemain ini, bisa jadi Arsenal tak perlu buru-buru mencari pengganti Martinelli musim panas ini.

Sosok seperti Eberechi Eze mungkin lebih cocok, meski bukan sayap murni. Ia bisa bermain di kiri, dan gaya mainnya menawarkan sesuatu yang berbeda. Dengan Eze dan Noni Madueke yang juga siap bersaing, Arsenal bisa menunda belanja besar di posisi sayap kiri hingga musim depan.

spot_img

latest articles

explore more

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here