JAKARTA, GOONERSREPORT.ID – Kabarnya tinggal menunggu waktu saja sebelum Noni Madueke resmi berseragam Arsenal.

Namun, alih-alih disambut sukacita, transfer senilai £50 juta ini justru memicu gelombang protes dari sebagian suporter The Gunners.

Bahkan, mural di sekitar Emirates Stadium menjadi sasaran aksi vandalisme sebagai bentuk kekecewaan.

Akar Kemarahan Suporter

Reaksi keras ini bukan tanpa alasan. Sejak era Mikel Arteta dimulai pada 2019, Arsenal sudah lima kali membeli pemain dari Chelsea. Madueke akan menyusul nama-nama seperti Kepa Arrizabalaga, Jorginho, Kai Havertz, Raheem Sterling, dan Willian yang sebelumnya melakukan perpindahan serupa.

Banyak fans merasa jengah dengan pola transfer ini. Kekecewaan mereka semakin menjadi-jadi karena dana besar dihabiskan untuk pemain yang belum tentu menjadi starter, sementara kebutuhan utama seorang striker murni masih belum terpenuhi.

Di media sosial, tagar #NoToMadueke sempat trending di Twitter/X. Beberapa fans bahkan menyerukan pemecatan Arteta, meski tentu saja aksi vandalisme bukan cara yang tepat untuk menyampaikan aspirasi.

Dua Sisi Koin Transfer Noni Madueke

Dari kacamata Chelsea, penjualan Madueke membantu mereka mematuhi aturan Financial Fair Play UEFA. Ironisnya, Arsenal justru membantu rival sekotanya ini dengan transfer tersebut sebuah fakta yang semakin memicu kemarahan fans.

Namun jika dilihat dari sisi teknis, Madueke sebenarnya bisa memberikan banyak hal positif:

• Fleksibilitas: Bisa bermain di kedua sisi sayap

• Statistik menjanjikan: 20 gol dan 7 assist dalam 2,5 musim di Chelsea

• Kemampuan ofensif: Masuk 1% teratas pemain Eropa dalam progressive carries

• Solusi rotasi: Bisa mengurangi beban Bukayo Saka yang sering overplayed

Tantangan ke Depan Noni Madueke

Nilai £50 juta memang terasa mahal untuk pemain yang mungkin awalnya akan menjadi pilihan cadangan. Apalagi dana tersebut bisa memperkuat Chelsea di bawah Enzo Maresca langsung meningkatkan level persaingan antara kedua klub.

Namun jika Arsenal juga berhasil mendatangkan Viktor Gyokeres dan Eberechi Eze seperti yang dikabarkan, maka transfer Madueke mungkin akan terlihat lebih masuk akal.

Kedalaman skuad sangat krusial mengingat The Gunners akan menghadapi lebih dari 50 pertandingan musim depan.

Sabar dan Lihat Hasilnya

Sejarah membuktikan bahwa transfer yang awalnya kontroversial bisa berubah menjadi sukses besar. Sama seperti ketika Arsenal merekrut Jorginho yang awalnya dicemooh, namun akhirnya menjadi pilar penting.

Madueke membawa kecepatan, skill dribel, dan mentalitas menyerang yang mungkin selama ini kurang di lini depan Arsenal. Jika ia bisa beradaptasi dengan baik dan membantu klub meraih trofi, maka protes fans hari ini akan berubah menjadi dukungan penuh.

Bagaimanapun, dalam sepakbola modern, yang terpenting bukanlah dari klub mana seorang pemain berasal, tapi apa yang bisa ia berikan untuk tim. Noni Madueke layak mendapat kesempatan untuk membuktikan diri sebelum dinilai terlalu cepat.